Senin, 21 Agustus 2023

Itinerary Travelling 9 Days Sydney Australia di Musim Dingin (2022) Part 1

 Melanjutkan dari pembahasan saya sebelumnya mengenai budget liburan di Sydney (judul) , kali ini saya akan menceritakan keseruan liburan saya selama disana dengan rangkuman Itinerary Travelling 9 Days. Mungkin, untuk sebagian orang berpikir bahwa travelling ke luar negeri cukup memakan banyak biaya dan saya akui "IYAA" itu sebabnya ketika ada rencana maka persiapkan juga dana dingin untuk pergi kesana, jujur dulu saya tipe yang sayang banget sama uang jadi istilahnya seperti "gue lebih baik beli barang yang terlihat bentuknya, ketimbang uang gue habiskan untuk jalan-jalan" guys pemikiran saya tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar dalam arti bahwa travelling juga gak rugi kok. Pemikiran saya mulai terbuka sejak ada beberapa teman saya yang spending moneynya di travelling, awalnya saya mengeluh saat suami mengajak. Namun ada 1 kalimat dari teman yang saya ingat "Duit lo mau di genggam seperti apa juga nantinya ya habis-habis juga cuma beda prioritasnya aja apa.. coba deh sekali-kali lo jalan ke luar negeri, nah lo gak cuma sekedar jalan-jalan aja tapi lo akan belajar dunia baru, budaya baru, pengetahuan yang mungkin gak lo temukan di negara sendiri..rasanya tuh beda loh" dan benar!!! perkataan teman saya ini, akhirnya saya paham ketika untuk yang pertama kalinya bagi saya menginjakkan kaki ke negara orang. Norak? iya, Kaget? iya, rasanya bagaimana? seru banget dan jujur ketagihan. Semoga saya ada rejeki lebih untuk berkeliling ke negara lain seperti Jepang, Canada, Turkey, dan tidak lupa pergi untuk menunaikan umroh bersama suami. Amin insyaAllah qobul.

oke lanjut ke pembahasan utama kita Itinerary Travelling 9 Days dan tempat-tempat rekomendasi dari saya untuk kamu kunjungi :

Day 1 : Bandara Internasional Kingsford Smith - North Sydney Station - Woolworths Metro North Sydney - Vibe Hotel North Sydney - Oporto.


Kala itu tanggal 15 Juni 2022 di pagi hari yang cerah dan sejuk, kami sampai di Bandara Kingsford Smith . Setelah melewati petugas imigrasi, kami langsung mengganti simcard lalu kemudian kami langsung bergegas menuju hotel dengan menggunakan transportasi umum yaitu kereta dan kami tidak sulit menemukan stasiun tersebut karena stasiun kereta sudah terintegrasi dengan bandara dan yang harus kami lakukan terlebih dahulu membeli opal card untuk alat transaksi kami selama menggunakan jasa transportasi umum di Sydney (NSW area). Kereta terdiri dari dua lantai dan di dalam kereta bersih serta tertib, yang membuat kami terkejut ternyata di Sydney sudah memperbolehkan lepas masker di dalam area stasiun dan di dalam keretanya. namun jika ada himbauan kembali dari pemerintahnya maka penumpang mengikuti himbauan pemerintah setempat.

Sesampainya di stasiun tujuan, kami berjalan kaki menuju hotel, kira-kira jarak yang kami tempuh untuk berjalan kaki sekitar 800 meter saja dan tidak berasa capek karena hawa yang sejuk dan lingkungan yang mendukung untuk para pejalan kaki seperti kami. Kala kami sampai disana memang masih di jam sibuk tak heran banyak sekali lalu lalang para pekerja yang sedang mau menuju kantin untuk makan siang. Oh iya, dikarenakan check in masih lama jadi kami makan siang dulu, dan kami langsung menuju Greenwood Plaza (ada food courtnya) menemukan Vietnamese Street Food 
Google Maps : Bun Me,

langsung saja saya memesan Pho karena seger banget makan pho disuasana musim dingin. Pho yang saya pesan terdiri dari mie, tauge, bakso sapi, dan lemon untuk harganya sendiri termasuk pricey jika di kurs ke mata uang Indonesia dimana untuk 1 bowlnya dikisaran harga AUD 14 something itu sekitar Rp. 145.000,-  Setelah kami selesai makan, kami langsung menuju lobby hotel nah enaknya di Hotel ini serba dekat dari tempat makan di area ini. Kemudian suami langsung menuju resepsionis hotel dan kami tetap belum bisa check in karena belum waktunya namun kami bisa menitipkan koper kami di ruang khusus penitipan koper dan setelah itu suami pamit untuk menuju kantor disana lalu saya sendiri keliling area hotel. Saya duduk-duduk di halte dan menikmati pemandangan, lalu rasa bosan menghampiri saya dan berakhir dengan mengunjungi mini market (saya selalu antusias blusukan ke mini/super/traditional market haha) dan Woolworths sungguh bikin khilaf karena banyak sekali makanan yang ternyata murah meriah dikantong saya banyak makanan sehat yang justru disini murah plus ini pertama kalinya saya mencoba pembayaran secara self service hmmmmm.. awalnya saya kesulitan namun ada petugas wanita yang membantu saya untuk edukasi cara self service wow! sungguh pengalaman pertama yang menyenangkan di mini market itu.

Oke, sudah jamnya check in  dan saya langsung menuju meja resepsionis untuk minta kuncinya. Suasana hotelnya cukup nyaman dan tenang terlebih petugas kebersihannya sopan dan rajin banget setiap hari cek isi kamar (dari isi kulkas dan kebersihannya selalu terjaga di ruang kamar kami. Bravo!) dan favorite saya itu sabun dan shampoonya wangi coconut jadi saya betah mandi (walau suhunya dingin tapi di dalam ruangan kamar sudah disetting hangat jadinya saya tidak merasa kedinginan). di dalam ruangan ini terdapat mesin pembuat kopi, dan ada juga teko air panas untuk membuat teh. Interior kamar ini membuat sumber inspirasi saya untuk kelak jadi tema dekor ruang kamar kami (amin ya Allah..) simple dan warm suasananya. 
Back to topic, dihari pertama tidak terlalu diisi banyak kegiatan karena saya ketiduran hahaha mungkin karena jetlag walau antara Indonesia dan Sydney hanya beda 4 jam saja namun cukup berasa di saya sebab penerbangan kami tengah malam namun saya tidak bisa tertidur pulas.

Kemudian, suami pulang kantor dan membawakan saya makan malam berupa burger, kentang merk Oporto dan Coca Cola Zero. Jujur selama saya disini, rasa burger dan ayam crispynya tak segurih di Indonesia (karena sudah terbiasa gurih hahaha) namun di kentangnya juara banget beneran kentang (berasa kentang banget).

Day 2 : Bradfield Park North - Sydney Harbour Bridge ( The Coathanger ) at Milsons Point - The Rocks - Sydney Opera House - Sydney CBD - No. 1 Halal Beef Noodles and Kebab ( halal restaurant in Sydney ) at HayMarket NSW - Darling Harbour Sydney - Vivid Festival


Day 2 saya isi dengan rencana mengunjungi Sydney Opera House dan berkeliling area sana dengan berjalan kaki dari hotel dan suami saya lanjut pergi ke kantor. Disana saya mengandalkan Google Maps yang cukup membantu dalam perjalanan ini. Namun saya terkendala dalam membaca marka jalan, sebab peraturan lalu lintas dan pejalan kaki pastinya tiap negara suka berbeda mana saat itu suasana lagi sepi (oh iya bahas sepi, saya sangat nyaman berjalan sendiri karena menurut saya cukup aman dan ramah bagi pejalan kaki)

saya melalu lorong jembatan kecil serta gang-gang besar hingga sampai ke Bradfield Park North
Bradfield Park North

dimana area ini sudah mendekati tujuan pertama saya yaitu Sydney Harbour Bridge FYI : area Sydney bebas hewan liar seperti kucing dan anjing hmm sedih bagi saya yang penyayang hewan dan saya jarang melihat tunawisma disana bahkan di area ini hanya 1 yang saya temukan tapi tidak selarakan alias tetap rapih walau tidur di lorong dan dia punya 1 hewan peliharaan kucing yang gemuk💗 perjalanan saya dilanjut dengan menaiki tangga jembatan
Sydney Harbour Bridge

Sydney Harbour Bridge, MasyaAllah saya langsung terkagum-kagum dengan view yang ditawarkan
View sisi sebelah kanan jembatan


View sisi sebelah kiri jembatan

disisi sebelah kanan saya ada jalan tol dan sebelah kiri saya ada pemandangan area sydney beserta kegiatan kapal lautnya yang lalu-lalang ditambah langit biru yang cerah dan minim awan walau cerah suhunya tetap dingin yah..
The Rock area


The rock
Setelah selesai menikmati pemandangan di jembatan ini, saya lanjutkan perjalanan menuju The Rock area, untuk menuju daerah tersebut saya berjalan kaki dan menelusuri anak tangga di Bridge Stairs (bisa dilihat ke google maps Bridge Stairs ) lalu setelah melewati anak tangga, saya menyebrang untuk kemudian lagi-lagi turun melewati anak tangga kecil hihihi cukup seru perjalanan saya menuju Opera House, dan saya melewati area The Rock Market namun sepertinya saat itu belum jamnya market tersebut buka, karena tidak begitu ramai. Oh iya saat itu di bulan Juni 2022 ada festival VIVID semacam festival lampu, waktu saya berjalan kaki saya melihat para
Sydney Opera House

panitia sedang sibuk mempersiapkan acara untuk malam hari dan akhirnya sampai juga di
Sydney Opera House viewnya bagus banget banyak burung, suara air laut yang serasa sedang bernyanyi, suara klakson kapal ferry bikin refresh pikiran.Namun, toko dan restoran belum buka semua karena jam buka mereka siang.Puas foto-foto saya melanjutkan untuk mencari restoran halal incaran
Bridge View

saya, restaurant halal ini berlokasi di area Heymarket (area pecinan) , untuk menuju kesana tentu saya melewati
Sydney CBD (Sydney Central Business District) banyak sekali pertokoan, mall serta orang-orang kantoran yang sedang lalu lalang untuk suasananya menurut saya rapih, bersih dan memoriable banyak arsitektur gedung unik yang terkesan vintage bercampur modern.

Di area ini juga kita bisa lihat kesibukan 
Light Rail yang lalu lalang maka dari itu hati-hati menyebrang dan patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada disana.
Sydney Central Business District

HeyMarket area

Perjalanan menuju restoran memang cukup jauh jika berjalan kaki, dan saya sengaja memilih berjalan kaki ketimbang menggunakan transportasi umum sebab biar sehat dan hemat tentunya. Sampai lah saya ke wilayah Heymarket daerah ini banyak kuliner berbagai negara di Asia, dan sampai pula ke tempat tujuan saya yaitu 
Terletak di dalam gang
Restoran halal ini sudah mendapat sertifikat halal dan ada sertifikat higenis bersih, oh iya restoran ini menyajikan menu kuliner Tiongkok seperti Lanzhou Noodles, nasi dll saya akan tampilkan juga foto menunya (serius saking enaknya selama di Sydney saya 4 kali makan disini hahaha.. dan karyawannya hafal dengan saya). dan untuk harga menurut saya standart di Sydney bekisar AUD 14.8 atau setara Rp. 153.000 per porsinya  
Braised beef Mie Noodle 


Beef Sliced Noodle Soup



Menu di No. 1 Halal Beef Noodles
Style Lamb Kebab

Menu favorite selanjutnya adalah lamb kebab yang ditusuk pakai jeruji besi gitu (kalau di Yogya disebut sate Klatak mungkin yah) rasa dagingnya tuh gurih dan juicy untuk harga dibandrol sekitar AUD 4 per tusuknya atau setara Rp.41.000 something karena yang saya tau untuk urusan daging di Sydney ketat soal kualitasnya jadi jangan heran makan daging disini tuh mahal huhuhuhu..

Setelah makan, saya lanjutkan lagi arah pulang namun kali ini saya menggunakan transportasi umum train sebab saya sudah menempuh jarak kira-kira 10km dengan berjalan kaki.
Malam hari saya dan suami pergi ke Darling Harbour di daerah Barangaroo untuk dinner bersama rekan-rekan suami saya yang di Sydney dan sekaligus menonton VIVID Festival yaitu acara tahunan di Sydney.





Burrata 

AUD 28

Burrata cheese, with a soft creamy centre, accompanied with a baby heirloom tomato salad and basil emulsion, served with prosciutto crudo.







Kami dinner di restaurant Italian dengan view dermaga, tidak usah khawatir kedinginan sebab disediakan pemanas di setiap restoran yang saya kunjungi termasuk di restoran ini. Nama restoran yang saya kunjungi :
Google Maps : Casa Ristorante Italiano 
Darling Harbour View in the night

Vivid Festival at Darling Harbour

Perjalanan kami lanjutkan ke area Opera House dan Circular Quay.
Sydney Harbour Bridge view dari Circular Quay


Vivid at Customs House

Vivid Festival at Opera House



Makan Ice cream dengan view laut 
rekomen buat kamu coba.









Day 3 : Fishbowl - Leible Coffee - Keliling Sekitar hotel - Dinner at Green Moustache Rooftop Garden Bar and Restaurant

Di Day 3 tidak banyak kegiatan yang saya lakukan, saya hanya berkeliling hotel kembali sebab menurut saya lokasi hotel saya cukup strategis di wilayah North Sydney . Di Pagi hari saya langsung menuju plaza Northpoint yang persis disebelah hotel, untuk mencari sarapan pagi yang mengenyangkan dan suami sudah berangkat kerja. Saya menemukan stand heatlhy food yang akhirnya menjadi favorite saya selama berada di Sydney, saya rasa ini rekomen untuk kamu karena pas banget ada brown rice juga kamu tinggal pilih saja mau isi bowl yang mana.

Google Maps : FISHBOWL
Menu : FISHBOWL Menu 
(webnya eyecatching💗)
Fishbowl tersebar diberbagai wilayah NSW (New South Wales Australia)  jadi kamu bisa menemukannya di area selain North Sydney.






THE O.G.
SALMON SASHIMI, kale, beets, edamame, red onion, roasted sesame dressing, seaweed salad, tobiko, crispy shallots
451.7 Cal, 20.5G Protein, 26.9G Carbs, 28.8G Fat. 
Price : R 15.90 (AUD)
Pengalaman unik bagi saya ketika saya meninggalkan tas dan handphone ke 2 saya di meja dan ajaib tidak hilang padahal saya cukup lama berkeliling. Saya suka banget makan di tempat yang tidak begitu ramai karena seru aja sembari melamun hahaha.
setelah sarapan pagi, kurang pas rasanya kalau gak beli kopi. Ada tempat rekomendasi untuk kamu yang mau melamun dan menikmati suasana sydney di musim dingin.
Google Maps : Leible Coffee
Toko kopi ini berlokasi dekat dengan aula terbuka gitu, foto ini saya ambil persis di dekat toko kopinya. kita bisa duduk duduk cantik sembari seruput Latte panas (oh iya budaya di sini tuh gak jauh dari minum kopi)




Pilihan tepat banget bagi kami berkunjung ke Sydney di bulan Juni. Cuaca mendukung untuk berjalan-jalan.
Di malam harinya saya di undang dinner oleh rekan kerja suami. Untuk lokasi restoran yang dipilih tidak jauh dari hotel kami,
Google Maps : Green Moustache Rooftop Garden Bar and Restaurant View yang ditawarkan oleh restoran ini berupa rooftop garden (jika siang hari viewnya rekomen sebab atapnya bisa dibuka) restoran ini tentunya berada di lantai paling atas bangunan Northpoint. 
Dokumentasi foto dari google maps







Tidak ada komentar:

Posting Komentar