Senin, 21 Agustus 2023

Itinerary Travelling 9 Days Sydney Australia di Musim Dingin (2022) Part 2



 Day 4 : Lavender Bay - Wendy Whiteley's Secret Garden - Luna Park Sydney - Kirribilli - Manly Wharf

Day ke 4 ini dikarenakan weekend dan suami libur, maka kami memutuskan untuk jalan-jalan bersama. Jam 7 pagi kami sudah start untuk berjalan kaki. Kala itu udaranya amat sejuk, angin cukup kencang dan cuaca cerah (walau winter tapi langitnya clear dan ada matahari). Untuk destinasi pertama, kami berjalan kaki menuju taman Lavender Bay dan Wendy Whiteley's Secret Garden.
perjalanan kami menelusuri pemukiman penduduk, sepanjang jalan banyak rumah rumah bergaya klasik dan minimalis walau banyak mobil yang terparkir di jalan akan tetapi tertib dan sudah ada parkir elektriknya jadi bukan sembarang parkir. Hatiku bergumam kagum karena benar-benar suasana lingkungannya fresh dan asri.
jarak dari hotel kami ke tempat tujuan kami tidak begitu jauh (menurut kami haha) ditambah view yang ditawarkan membuat kami tidak merasakan capek. Sesampainya di Lavender Bay, saya reflek mengucap "MasyaAllah" indah bangetttttt!!!! seperti masuk ke negeri dongeng. jadi gambarannya perumahan yang ada jalan dibawah jembatannya ketika masuk ke bawah jembatan tiba-tiba kami sudah di dermaga yang viewnya amazing untuk lebih jelasnya bisa cek youtubeku disini Lavender Bay . 
Google Maps : Lavender Bay
View setelah turun tangga
Menelusuri anak tangga















View Dermaga









Duduk di dermaga
Burung terbang bebas















Tidak jauh dari sini ada taman bermain kecil dan cukup tua namun terkenal bernama Luna Park Sydney dari luar taman kita sudah bisa merasakan euforia keseruan orang-orang bermain roller coaster namun kami tidak bermain disana karena kami hanya sekedar ingin jalan-jalan santai.
Jalan menuju Luna Park


Disamping Luna Park











Google Maps : Luna Park Sydney
Luna Park Sydney


Lanjut lagi ke Milsons Point, kami berjalan kaki dibawah jembatannya di lokasi ini ada tempat pemberhentian ferry jika kita enggan untuk berjalan kaki.


Tidak terasa sudah waktunya makan siang, kami lekas mencari cafe atau mini resto terdekat dan kami memutuskan untuk makan di restaurant seafood di daerah Kirribilli dan sungguh diluar dugaan karyawannya orang Indonesia semua dan kami sempat ngobrol bareng mereka.
Google Maps :  Kirribilli Seafoods
Seafoodnya Fresh
Suasana di dalam resto

Untuk Sausnya terbatas


View di depan resto,
kita bisa makan disini suasana nyaman
untuk harga makanannya termasuk standart makanan seafood disini tapi kalau di kurs ke Indonesia beda cerita, rasa makanannya enak cumi tidak alot dan kentangnya beneran kentang yang padat gitu haha plus porsinya lumayan.
menurut kami, dengan porsi seperti itu cukup untuk berdua dan kenyang juga sih. Oke setelah kami bersantai dan isi perut, kami lanjutkan kembali dengan berjalan kaki, destinasi selanjutnya Manly Wharf ini harus ditempuh dengan naik kapal Ferry sebab jaraknya jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki. Kami terlebih dahulu menelusuri wilayah The Rock dan sekitarnya.

Sampai lah kami ke Circular Quay Wharf untuk naik kapal Ferry, tiketnya murah!! shock banget kami pikir tuh mahal. Kami memilih duduk di luar karena sembari melihat pemandangan sambil diguyur angin yang dingin banget hahaha. Berangkat AUD 7,79 Pulang AUD 0,39 dan karena weekend naik kereta pun gratis (bisa cek di aplikasi Opal Card)


duduk dipinggir
Pemandangan dari Ferry
Manly Wharf

Namun ketika kami sampai di Manly Wharf banyak toko yang sudah tutup jadi tak banyak yang bisa kami lihat disana, memang tujuan awal kami kesana hanya ingin melihat pantainya. Pantainya nyaman banget terlebih untuk saya yang tidak suka suasana pantai yang panas, ini tuh tepat banget buat pergi disaat winter hahaha. 
Manly Beach
Manly Beach View


Manly Beach View
Steyne Hotel



New Brighton Hotel
Oh iya, saat kami pulang dari Manly kami mabok laut wkwkkw, karena ombaknya cukup membuat kami mual dan saat sampai kembali ke dermaga keadaan sudah malam namun karena weekend jadinya masih banyak orang yang keluar untuk berbelanja atau melihat Vivid Festival . untuk mengobati rasa mual, kami memesan dua coffee latte hangat sembari melihat vivid festival dan perjalanan kami lanjutkan untuk mencari makan malam, dan suami saya ajak ke tempat favorite saya untuk makan mie halal.


Lanzhou Beef Noodles




Day 5 : Chatswood - Naik Ferry Circular Quay - Taronga Zoo - Gelatissimo Circular Quay - Medan Ciak ( Indonesian Restaurant at Sydney CBD ) 

Day 5 agendanya untuk yang pertama kami pergi ke Chatswood sebab info yang kami dapat dari kolega, mall disana lengkap jika ingin mencari buah tangan untuk anak-anak dan kebetulan kami memiliki ponakan yang rasanya tidak lengkap jika kami pulang hanya dengan tangan hampa. moment ini sudah saya rangkum kedalam channel youtube saya Chatswood & Taronga Zoo

Kami naik bus
 dari halte Blue St.
Area mall masih sepi

Chatswood area







Setelah kami berbelanja, perut kami keroncongan maklum dari pagi kami tidak sempat sarapan dan kami mencari foodcourt kemudian kami menemukan stand yang menjual makanan Jepang. Hmm, untuk rasa kami nilai cukup enak dan porsinya pas namun sayang saya tidak sempat foto standnya tersebut.

dapat tumbler lucu
Dapat toys sesuai request


Setelah dari Chatswood, kami balik ke hotel terlebih dahulu untuk taruh belanjaan kami dan setelah itu kami lanjutkan kembali ke destinasi ke 2 yaitu Taronga Zoo. Dari hotel kami naik kereta ke Circular Quay Dermaga untuk naik Ferry, perjalanan naik ferry ke zoo cukup jauh karena zoo ini terletak di Athol Wharf Rd, Mosman NSW 2088, Australia. 
View dari Ferry
Spot Favorite di Ferry
Sembari minum coffee latte
Setelah kami sampai di dermaganya, kami berjalan kaki sedikit kemudian karena kami sudah memiliki tiket maka kami tidak perlu mengantri kembali dibagian tiket (bagian tiket on the spot terpisah dengan antrian tiket online) kami langsung mengantri ke bagian gondola, nah ini salah 1 part terseru ke Taronga Zoo untuk menuju pintu masuk utama kita naik gondola.
Di dalam Gondola
Gondola Taronga Zoo
Koala
Singa

Part terseru selain naik gondola adalah bisa melihat suasana zoo yang di design senyaman mungkin untuk hewan-hewannya. Bahkan pemandangan yang ditawarkan tuh worth it banget, contoh di kandang Jerapah kita juga bisa melihat pemandangan gedung-gedung di Sydney dari kejauhan seperti foto yang saya bagikan disini.
Taronga zoo
Kandang Gajah di Taronga Zoo

Sebenarnya masih banyak foto-foto mengenai Taronga Zoo yang ingin saya bagikan ke kalian, hanya saja keterbatasan saya untuk mengupload semua. Intinya jika kalian bingung mau kemana selama berada di Sydney, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke Zoo yang ada disini. Tidak cuma Taronga Zoo saja yang bagus, rata-rata zoo disini tuh worth it untuk dikunjungi.
Hmmm... tidak terasa hari sudah menjelang sore, saatnya kami balik ke Circular Quay untuk mencicipi gelato disana (ini salah satu gelato yang ramai dikunjungi turis). Oh iya, selama perjalanan di Ferry lagi-lagi kami disuguhkan dengan pemandangan yang fantastis.. ya kalau anak senja menurutku kalian akan cocok naik ferry, duduk di halaman luarnya dan nikmati senja sembari minum kopi (disini budayanya coffee addict hahaha).
Suasana Senja
Sesampainya di Circular Quay saya dan suami bergegas menuju toko gelato ice cream, tidak jauh dari tempat pemberhentian ferry.
Gelatissimo Circular Quay
Makan Ice Gelatto ditemani iringan saxophone pengamen disini, waktu itu kebetulan banget suasana menjelang sore , sedikit mendung dan winter ditambah pengamennya bawakan lagu (They Long to Be) Close to You Lagu The Carpenters coba bayangkan bikin suasana makin romantis bareng suami. Disini daerah dermaga hati-hati ya, selalu waspada kalau kalian sedang makan soalnya rawan pencuri, eitsss pencurinya bukan manusia melainkan burung Camar hahahaha.. sumpah mereka nakal banget tapi menggemaskan.. nanti akan ku bahas di part fish market yah, karena pengalaman seru bin ngeselinku seputar geng mavia camar akan aku bahas.




Hmmm.. tidak terasa perut kami sudah teriak itu saatnya kami bergegas mencari makan malam dan kami memutuskan untuk mencari nasi padang diwilayah Sydney CBD. 
Circular Quay Station

dari Circular Quay kami naik kereta dan berhenti di stasiun Museum FYI setiap stasiun kereta memiliki keunikan sendiri, contohnya di stasiun museum ini yaps sesuai namanya design terlihat klasik ala museum dan terdaftar sebagai warisan budaya.
Stasiun Museum Sydney
Restauran yang menyediakan nasi padang ini cukup terkenal di Sydney dan memang rasanya enak banget, nah jika kita bicara soal harga jangan bandingkan dengan di Indonesia ya😄

Medan Ciak Indonesian Restaurant
Selesai makan, kami balik ke hotel karena sudah cukup perjalanan untuk hari itu. 

Day 6 : Queen Victoria Building - st andrew's cathedral - Sydney CBD ( Sydney Central Business District ) - Sydney Opera House di Sore Hari

Queen Victoria Building
Day 6 semoga kalian tidak bosan dengan cerita saya 😂😂 ngebolang sendiri lagi karena suami berangkat ke kantor. Diawali dengan tujuan shopping ke Queen Victoria Building sebab ada beberapa store yang ingin saya kunjungi untuk interior disini bergaya klasik dan mallnya menyatu dengan stasiun bawah tanah jadi keluar stasiun sudah bisa menuju mall tersebut.




Di dalam Mallnya unik dan klasik. Banyak toko-toko brand terkemuka plus ada 1 toko mainan yang menarik untuk kalian kunjungi yaitu HobbyCo disana banyak terdapat action figure dan mainan yang cocok dijadikan koleksi dalam kamar.

HobbyCo
HobbyCo


Setelah selesai berbelanja, ini saatnya saya bersantai duduk cantik sembari menikmati kopi dan kala itu saya membeli mochi (self service di Coles Market). Nah, ada yang menarik perhatian saya seperti daun daun yang berguguran di dekat st Andrew's Cathedral selain daun, banyak burung-burung berterbangan (hati-hati ya dapat jackpot berupa poopnya hahaha).
st andrew's cathedral




Sydney CBD ( Sydney Central Business District ) menjelang sore hari termasuk ramai, saya amat menikmati suasananya.

Sydney CBD
( Sydney Central Business District )
 

Mochi

Setelah puas duduk cantik di area ini, saatnya menuju Sydney Opera House di sore hari untuk menikmati udara sore serta sunset disana.
Sydney Opera House

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar