Prolog perjalanan (Akhir Desember 2022)
Hai, Puji syukur saya dapat berceloteh kembali untuk menceritakan pengalaman liburan. Di akhir tahun tepatnya pada bulan Desember 2022 saya, suami dan orangtua saya berkunjung ke rumah mertua saya yang ada di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Perjalanan kami menggunakan transportasi kereta, perjalanan kesana cukup lancar dan setelah kami sampai di Stasiun Tugu, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan jasa sewa kendaraan bersama supirnya sebab untuk menuju ke daerah Kidulnya memakan waktu cukup lama sekitar 1,5 jam-2 jam perjalanan.
Suasana di sekitar kampung mertuaku sangat asri dan sejuk dipandang. Penduduk sekitarnya pun masih menganut tata krama yang baik, setiap kami jalan selalu saling sapa menyapa walau kita tidak saling kenal๐
Tidak mau melewatkan kesempatan kami di Kidul, bermodal Google Maps kami mencari destinasi wisata yang seru karena yang kami tau daerah Kidul sedang mengembangkan pariwisatanya. Kami ada beberapa list wisata namun sungguh disayangkan yang kami bisa tuju hanya 1 tempat wisata saja karena yang lain seperti Goa Pindul atau pantainya saat itu tidak memungkinkan kami tuju berhubungan dengan debit air dan cuaca di akhir tahun.
Susana rumah mertuaku |
Pengalaman Berwisata ke Jomblang Cave (Goa Jomblang) Pacarejo Gunung Kidul
Akhirnya kami memutuskan untuk berwisata di dekat rumah mertua saya yaitu ke Jomblang Cave . Hmm.. awal saya melihat ulasan tempat tersebut membuat adrenalin saya bergejolak๐ฃwow sepertinya seru!! Besok harinya kami bersiap-siap untuk menuju lokasi tersebut dan untuk kendaraan, kami pinjam motor milik saudara kami disana. Perjalanan menuju goa tersebut sangat seru, jalanan tidak semulus frypan baru hehehehe..๐๐
banyak sekali jalanan berlubang (karena memang masih alami dimana banyak bebatuan kapur dan lumpur) namun masih ramah untuk berkendara dengan sepedah motor biasa. Namun, itu tidak menciutkan hati saya terlebih saya pergi bersama partner hidup saya yaa.. jalanan berlubang berasa mulus aja deh pokoknya hahaha..๐๐ keseruan kami berlanjut ketika kami sudah sampai di lokasi.
Jomblang Cave biaya untuk mencoba atraksi ini sekitar Rp. 500.000/orang per Desember 2022, biaya ini mencangkup : konsumsi yang disediakan oleh petugas disana (setelah selesai bermain para wisatawan diarahkan ke pendopo untuk makan dan minum), dan sewa boots. Makanannya dibungkus pakai daun jati, ada air mineral, teh hangat, dan kopi. (saat disini banyak banget wisatawan asingnya dan justru kami saja yang orang lokal huhuhu)banyak sekali jalanan berlubang (karena memang masih alami dimana banyak bebatuan kapur dan lumpur) namun masih ramah untuk berkendara dengan sepedah motor biasa. Namun, itu tidak menciutkan hati saya terlebih saya pergi bersama partner hidup saya yaa.. jalanan berlubang berasa mulus aja deh pokoknya hahaha..๐๐ keseruan kami berlanjut ketika kami sudah sampai di lokasi.
FYI Sebelum kami turun ke goa, kami dipakaikan peralatan yang cukup lengkap seperti helm, sepatu boots, tali pengaman dan tidak lupa diberikan intruksi sebelum turun.
Ketinggian goanya bikin astagfirullah hahaha๐๐ untuk orang yang baru pertama kali mencoba yaaaa... lumayan tinggi sekitar 15 meter - 80 meter. Saat turun ke goa, masyaAllah takjub banget loh saya, melihat keindahan tebingnya (walau overthingking takut ada ular di temboknya hahaha) rasa takut saya hilang ketika kaki sudah menyentuh tanah.
Saya langsung disuguhkan dengan keindahan hutan yang diisi berbagai tumbuhan. Tak hanya itu, bebatuan yang ada di dalam goa juga seolah mempercantik panorama dari Goa Jomblang.
Tidak usah takut, para wisatawan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian pemandu mengarahkan para wisatawan menuju ke Luweng Grubug yang dihubungkan dengan lorong sepanjang kurang lebih 300 meter.
Di bulan Desember lagi musim hujan sehingga akses menuju ke dalamnya penuh lumpur guysss๐๐ sehingga banyak moment lucu yang terjadi disana termasuk yang menimpa diriku (terpeleset hahaha) mau jalanpun berat banget jadi harus meraba-raba batu jangan sampai kita zonk masuk ke lumpurnya itu.
View di dalam Goa Jomblang |
Keadaan di dalam Goa Jomblang |
Di lorong ini, saya melihat pemandangan cantik yang memenuhi dinding goa seperti ditumbuhi banyak pepohonan, lumut, yang sangat unik seperti stalaktit, stalakmit walau suasana di dalamnya gelap tetapi saya dibantu cahaya tambahan dari handphone (PENTING : pakai case handphone yang ada talinya yah..supaya tidak jatuh saat digenggam), ada kelelawar berterbangan kesana kemari haha.
Fenomena cahaya di goa jomblang (jomblang cave) |
Capek tapi terbayar ketika saya sampai ditujuan, sebab tersaji fenomena alam yang luar biasa. Suara air terjun di dalam goa, serta cahaya matahari yang menerobos melalui lubang goa, menjadi kepuasan tersendiri yang sangat sayang untuk dilewatkan. Tak jauh dari Luweng Grubug, ada sungai bawah tanah yang mengalir dengan derasnya dari Goa Kalisuci.
Foto bersama suami di Goa Jomblang |
Persiapan untuk naik |
Foto saat proses turun ke Goa Jomblang |
Setelah saya naik dan melepas atribut, saya lekas cuci kaki dan tangan di tempat yang telah disediakan. Kemudian lanjut ke pendopo untuk makan siang. Rasa masakkannya enak, porsi pas atau mungkin saat itu saya lagi lapar ya?? hehehehe..Terakhir, saya membayar foto yang berhasil diabadikan oleh photografer disana walau harga untuk 1 fotonya terbilang mahal ya sekitar Rp. 50.000 kalau tidak salah namun tidak masalah sebab hasilnya bagus dan untuk souvenir kami juga (walau saya juga akan sering ke Kidul untuk pulang kampung hahaha). Okeeeee.. sekian cerita pengalaman saya ke Jomblang Cave (Goa Jomblang) Luweng Jomblang, semoga saya dan suami ada rejeki lagi untuk traveling ke tempat wisata seru lainnya dan bisa bercerita lagi disini. ๐๐