Senin, 18 September 2023

Wisata ke Jomblang Cave (Goa Jomblang) Luweng Jomblang Jetis, Pacarejo Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (2022)

Prolog perjalanan (Akhir Desember 2022)

Hai, Puji syukur saya dapat berceloteh kembali untuk menceritakan pengalaman liburan. Di akhir tahun tepatnya pada bulan Desember 2022 saya, suami dan orangtua saya berkunjung ke rumah mertua saya yang ada di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Perjalanan kami menggunakan transportasi kereta, perjalanan kesana cukup lancar dan setelah kami sampai di Stasiun Tugu, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan jasa sewa kendaraan bersama supirnya sebab untuk menuju ke daerah Kidulnya memakan waktu cukup lama sekitar 1,5 jam-2 jam perjalanan.

Suasana di sekitar kampung mertuaku sangat asri dan sejuk dipandang. Penduduk sekitarnya pun masih menganut tata krama yang baik, setiap kami jalan selalu saling sapa menyapa walau kita tidak saling kenal๐Ÿ’—
Tidak mau melewatkan kesempatan kami di Kidul, bermodal Google Maps kami mencari destinasi wisata yang seru karena yang kami tau daerah Kidul sedang mengembangkan pariwisatanya. Kami ada beberapa list wisata namun sungguh disayangkan yang kami bisa tuju hanya 1 tempat wisata saja karena yang lain seperti Goa Pindul atau pantainya saat itu tidak memungkinkan kami tuju berhubungan dengan debit air dan cuaca di akhir tahun.
Susana rumah mertuaku




















Pengalaman Berwisata ke Jomblang Cave (Goa Jomblang) Pacarejo Gunung Kidul


Akhirnya kami memutuskan untuk berwisata di dekat rumah mertua saya yaitu ke Jomblang Cave . Hmm.. awal saya melihat ulasan tempat tersebut membuat adrenalin saya bergejolak๐Ÿ’ฃwow sepertinya seru!! Besok harinya kami bersiap-siap untuk menuju lokasi tersebut dan untuk kendaraan, kami pinjam motor milik saudara kami disana. Perjalanan menuju goa tersebut sangat seru, jalanan tidak semulus frypan baru hehehehe..๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

banyak sekali jalanan berlubang (karena memang masih alami dimana banyak bebatuan kapur dan lumpur) namun masih ramah untuk berkendara dengan sepedah motor biasa. Namun, itu tidak menciutkan hati saya terlebih saya pergi bersama partner hidup saya yaa.. jalanan berlubang berasa mulus aja deh pokoknya hahaha..๐Ÿ˜ƒ๐Ÿ˜„ keseruan kami berlanjut ketika kami sudah sampai di lokasi.
Jomblang Cave biaya untuk mencoba atraksi ini sekitar Rp. 500.000/orang per Desember 2022, biaya ini mencangkup :  konsumsi yang disediakan oleh petugas disana (setelah selesai bermain para wisatawan diarahkan ke pendopo untuk makan dan minum), dan sewa boots. Makanannya dibungkus pakai daun jati, ada air mineral, teh hangat, dan kopi. (saat disini banyak banget wisatawan asingnya dan justru kami saja yang orang lokal huhuhu)










FYI Sebelum kami turun ke goa, kami dipakaikan peralatan yang cukup lengkap seperti helm, sepatu boots, tali pengaman dan tidak lupa diberikan intruksi sebelum turun.
Ketinggian goanya bikin astagfirullah hahaha๐Ÿ˜๐Ÿ˜ untuk orang yang baru pertama kali mencoba yaaaa... lumayan tinggi sekitar 15 meter - 80 meter. Saat turun ke goa, masyaAllah takjub banget loh saya, melihat keindahan tebingnya (walau overthingking takut ada ular di temboknya hahaha) rasa takut saya hilang ketika kaki sudah menyentuh tanah. 
Saya langsung disuguhkan dengan keindahan hutan yang diisi berbagai tumbuhan. Tak hanya itu, bebatuan yang ada di dalam goa juga seolah mempercantik panorama dari Goa Jomblang.












Tidak usah takut, para wisatawan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian pemandu mengarahkan para wisatawan menuju ke Luweng Grubug yang dihubungkan dengan lorong sepanjang kurang lebih 300 meter.

Di bulan Desember lagi musim hujan sehingga akses menuju ke dalamnya penuh lumpur guysss๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚ sehingga banyak moment lucu yang terjadi disana termasuk yang menimpa diriku (terpeleset hahaha) mau jalanpun berat banget jadi harus meraba-raba batu jangan sampai kita zonk masuk ke lumpurnya itu.









Wisatawan menelusuri Goa Jomblang

View di dalam Goa Jomblang

Keadaan di dalam Goa Jomblang
Di lorong ini, saya melihat pemandangan cantik yang memenuhi dinding goa seperti ditumbuhi banyak pepohonan, lumut, yang sangat unik seperti stalaktit, stalakmit walau suasana di dalamnya gelap tetapi saya dibantu cahaya tambahan dari handphone (PENTING : pakai case handphone yang ada talinya yah..supaya tidak jatuh saat digenggam), ada kelelawar berterbangan kesana kemari haha. 











Fenomena cahaya di goa jomblang
 (jomblang cave)

Capek tapi terbayar ketika saya sampai ditujuan, sebab tersaji fenomena alam yang luar biasa. Suara air terjun di dalam goa, serta cahaya matahari yang menerobos melalui lubang goa, menjadi kepuasan tersendiri yang sangat sayang untuk dilewatkan. Tak jauh dari Luweng Grubug, ada sungai bawah tanah yang mengalir dengan derasnya dari Goa Kalisuci.


Foto di Luweng Grubug
Goa Jomblang






Foto bersama suami di Goa Jomblang
Setelah puas menikmati keindahan dalam goa, saya dan tim balik ke titik semula dengan melewati rute yang sama seperti saat menuju kesini. Entah perasaan saya atau memang perjalanan ke titik semula terasa lebih cepat, nah saat arah balik terjadilah tragedi saya terpeleset. Saya tidak melihat ada lobang disamping saya sehingga saya terpeleset dan kaki saya masuk ke lubang tersebut๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…
Persiapan untuk naik


Nasi dan lauk yang dibungkus
daun jati
Teh hangat

Foto saat proses turun ke Goa Jomblang

Setelah saya naik dan melepas atribut, saya lekas cuci kaki dan tangan di tempat yang telah disediakan. Kemudian lanjut ke pendopo untuk makan siang. Rasa masakkannya enak, porsi pas atau mungkin saat itu saya lagi lapar ya?? hehehehe..Terakhir, saya membayar foto yang berhasil diabadikan oleh photografer disana walau harga untuk 1 fotonya terbilang mahal ya sekitar Rp. 50.000 kalau tidak salah namun tidak masalah sebab hasilnya bagus dan untuk souvenir kami juga (walau saya juga akan sering ke Kidul untuk pulang kampung hahaha). Okeeeee.. sekian cerita pengalaman saya ke Jomblang Cave (Goa Jomblang) Luweng Jomblang, semoga saya dan suami ada rejeki lagi untuk traveling ke tempat wisata seru lainnya dan bisa bercerita lagi disini. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜



Senin, 21 Agustus 2023

Itinerary Travelling 9 Days Sydney Australia di Musim Dingin (2022) Part 3

 Day 7 : Central Station - Sydney Fish Market - Shopping 

Day 7 diawali dengan hari yang cerah dan destinasi saya ke Sydney Fish Market. untuk menuju kesana, saya menggunakan transportasi umum yaitu kereta dan berhenti di Central Station dan First impression kereeeeen banget stasiunnya, jadi stasiun ini sesuai namanya "Central" jadi di stasiun ini terdapat kereta-kereta yang sedang istirahat.

Nah, setelah sampai di stasiun kemudian saya berjalan ke arah halte Light Rail yang menuju Sydney Fish Market (jadi selama berada di Sydney saya tidak pernah bingung untuk mencoba naik transportasi umum, semua sudah saya coba๐Ÿ˜Ž) selama perjalanan menggunakan Light Rail, saya disuguhkan dengan keindahan sekitar hmmm..menurut saya jalan-jalan sendirian ya aman-aman saja, bahkan saya pernah loh taruh tas dan handphone di kantin dan alhamdulillah aman. 
Sesampainya di halte Fish Market, saya harus naik tangga karena letak haltenya berada di bawah dan tidak lupa saya tap out kartu. 
untuk menuju fish market amat mudah dan hanya naik 2x saja (Kereta & Light Rail) kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sedikit yaa kurang lebih 700meter mungkin ya dan ketika di atas stasiun/halte ternyata tidak jauh dari sini terdapat pemukiman penduduk serta taman komplek, namun saya tidak sempat berfoto disana. 








Sungguh saya lagi-lagi berdecak kagum awalnya sekilas hanya terlihat seperti pelabuhan ala ala tanjung priok jakarta hahaha (versi bagusnya haha) namun saat ditelusuri lebih dalam, wow!! gila sih idenya oke banget plus lokasinya bersih banget! tidak bau amis bahkan lebih ke wangi-wangian air laut hahaha. 
Tampilan depan Sydney Fish Market
Pintu Masuk Sydney Fish Market
Tempat ini menurut saya amat rekomen untuk dikunjungi, akan tetapi hati-hati jangan khilaf secara harga-harga jajanan di Sydney tergolong mahal namun tidak apa-apa ya kalau sekali-kali seperti saya yang khilaf disana.๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ





Saya memiliki pengalaman lucu saat kulineran disini, jadi ceritanya saya mau duduk di area luar (tempat duduk ada indoor dan outdoor rekomen dari saya jika datang saat winter ya better makan di luarnya saja sembari menikmati suasana) sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa di area Sydney banyak banget burung liar yang ngeselin tapi menggemaskan. Singkat cerita ketika saya membawa makanan ke luar dengan polosnya saya tidak memperhatikan sekekeliling dan Yaps!! saya di todong hahaha sama komplotan burung nakal, ini saya posisi masih cari tempat duduk, pemalakkan tidak berakhir sampai situ saja ketika saya sedang menikmati makanan tau tau ada burung tampang bak mafia hahahaha maksa minta makan.๐Ÿ˜„ 


ini dia penampakkannya, bawa celurit serem euy hahahaha. namun, bukannya pengunjung pada takut justru jadi hiburan tersendiri begitu juga dengan pengalamanku pribadi. Suara kapal-kapal pelabuhan, suara air laut, suara burung ditambah suasananya membuat jiwa tenang dan nyaman.. iya saking nyamannya sampai khilaf!! hahaha๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…
Pekerja di sini ada loh orang-orang Indonesia, terus saya beberapa kali disapa dan diajak mengobrol contohnya karyawan yang bertugas membakar scalop itu mereka asli Indonesia dan bahkan tidak segan-segan berbicara bahasa Indonesia. 

Bahas soal harga makanan, disini tergolong mahal namun tetep worth it saran sih ajak orang lagi jangan sendirian, karena macam porsi berdua (menurutku) total biaya yang aku keluarkan untuk makan disini kalau tidak salah sekitar AUD 88 atau sekitar Rp. 870.000 dan favoriteku jatuh kepada sashiminya.
Setelah puas menikmati keindahan dan aneka ragam seafood di Sydney Fish Market, perjalanan selanjutnya menuju Sydney CBD untuk berbelanja dan saya harus cepat sampai di sana karena hari kerja dan jam tutupnya lebih awal.
Jujur menurutku belanja baju, tas disini tuh tergolong ramah dikantong, contoh toko ini diskonnya beneran diskon๐Ÿ˜๐Ÿ˜ jadinya murah, dan saya sudah cek di situs yang Indonesia juga.

Setelah puas berbelanja dan berkeliling hmmm tenggorokan saya terasa kering dan perut sudah berdendang, saya menemukan stand yang menjual smoothies. sudah lelah dan menjelang malam, sudah saatnya saya kembali ke Hotel dan sepanjang perjalanan, banyak sekali orang yang baru balik dari kantornya jadi membuat kereta yang saya tumpangi menjadi agak penuh dan kebetulan di luar sedang gerimis.


Day 8 : Haymarket - Paddy's Market - It's Time for Thai ( halal Restaurant in Sydney ) - Powerhouse Museum - Broadway Sydney - Darling Harbour at night - Rashays Restaurant - Wynyard Station


Day 8 karena ini hari terakhir saya di Sydney, maka dari itu agenda hari ini adalah berburu oleh-oleh untuk orang terkasih ๐Ÿ’•
Outfit day 8 saya pakai baju double
dan  Sebelum berangkat, saya sarapan juice sehat (salah satu nilai plus untuk Sydney saya tidak kesulitan mencari makanan dan minuman sehat) oh iya tujuan pertama saya ke area Haymarket rencana awalnya saya mau sarapan di area ini, namun banyak yang masih tutup dikarenakan saya jalan terlalu pagi. 
Seperti biasa, untuk menuju kemanapun saya selalu memakai kereta sebenarnya tiket kereta cukup mahal dibanding jika naik bus namun untuk efisen waktu ya saya memilih Sydney Train. 
Suasana Sydney Train
Cuaca saat ini cerah dan hangat namun dengan hembusan angin yang dingin dan di Sydney menurut saya sepanjang jalan tertata rapih, kendaraannya dikit dan banyak yang berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum serta yang saya selalu lihat budaya minum kopi dipagi hari jadi sepanjang jalan, saya melihat orang-orang membawa kopi.
Paddy's buka setiap hari Rabu hingga Minggu dijam 10 pagi. Di sana saya membeli banyak souvenir dan another of lucky saya bertemu pedagang yang 1 kampung dengan bapak mertua saya hahahaha kami bercakap cakap dan mereka melayani dengan ramah bahkan saya dapat gratis kantong belanja bertuliskan Sydney. 
Setelah membeli oleh-oleh, saya menuju restauran Thailand yang sudah pasti HALAL ๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•. Restauran ini menyediakan beberapa menu dan harganya menurut saya tidak terlalu mahal.
Time For Thai
Logo Halal

It's Time For Thai Berlokasi di area Haymarket : 767–769 George St, Haymarket NSW 2000, Australia. 
Di restoran ini dan bahkan di restoran lainnya kita sudah disediakan air mineral gratis jadi tidak usah membeli. Untuk rasa tom yumnya gurih dan enak, porsinya pun juga pas.
ini menurutku salah 1 restoran rekomendasi yang patut kamu coba ya guys.
Setelah makan, perjalanan saya lanjutkan ke Museum. FYI di Sydney banyak museum yang Free Entry loh alias GRATIS jadi, kesempatan ini lah yang saya gunakan untuk menikmati liburan selama disini. Museum yang saya tuju bernama Powerhouse Museum, letaknya sih cukup jauh ya kalau ditempuh dengan berjalan kaki tetapi karena cuacanya super enak jadinya saya bersemangat untuk kesana dan sebenarnya ada beberapa tujuan museum namun sayang, yang bisa saya kunjungi cuma 1 (semoga next time bisa menelusuri museum di Sydney lagi. Amin) 

Powerhouse Museum
Powerhouse Museum
















Powerhouse Museum 500 Harris St, Ultimo NSW 2007, Australia. 
Museum ini menyajikan koleksi kendaraan dan transportasi dengan beberapa tenaga mesim, serta pameran seperti alat musik, keramik dan lain-lain.

Suasana di dalam Powerhouse Museum
Koleksi Kendaraan di Powerhouse Museum
Setelah puas menikmati wisata ke museum, saatnya saya kembali ke hotel untuk nanti dilanjutkan dinner bareng suami. Malam pun tiba, ini saatnya kami makan malam dan restoran yang kami pilih terletak di wilayah Darling Harbour
Darling Harbour
Pyrmont Bridge

Rashays
Untuk lokasi di dekat Pyrmont Bridge, namun saya cek di maps alamat tidak ada huhuhu entah lokasi yang kami kunjungi sudah tidak beroperasi lagi atau saya yang tidak tau persis dimananya walau sudah saya telusuri dari lokasi di foto. Restaurant ini menyediakan berbagai menu, dan untuk harga menurut saya standart restaurant disana๐Ÿ˜Š yang menarik dari restaurant ini view yang ditawarkan saat malam hari, cocok banget untuk dinner bareng pasangan.
 

Kami mencoba 3 menu : Smokey BBQ Wings (13.95 AUD), Chicken Pesto (22.95 AUD) , Fried Chicken & Chips (17.95 AUD)

Day 9 : Persiapan Pulang 

The day has come untuk markipul ke negara tercinta, dari hotel kami berangkat sekitar jam setengah 4 pagi dengan berjalan kaki menuju kereta bawah tanah. 

perjalanan menuju bandara cukup lancar dan tepat waktu, sesampainya di bandara kami langsung menuju counter check in Garuda Indonesia (yaps pulang pergi kami percayakan maskapai ini karena direct).



Menu saat di Pesawat 
Menu ini sungguh mengundang perut kami yang memang sudah bunyi minta makan hahaha. Menurutku makanan yang ditawarkan oleh maskapai ini selalu enak dan pramugarinya ramah banget (beda maskapai beda SOPnya).

Pemandangan Dari Pesawat
Pemandangan dari atas pesawat membuat saya kagum dan cerita di day 9 tidak banyak karena hanya seputar kepulangan ke tanah air dan tidak lupa saya berterima kasih untuk para pembaca yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk membaca blog saya ini๐Ÿ˜ semoga dikemudian hari saya bisa kembali bercerita pengalaman traveling di Blog ini. See you..